Selamat Datang di Phenom Warnet

Selasa, 08 Februari 2011

Sejarah Terbentuknya Desa Bedanten

SEJARAH SINGKAT DESA BEDANTEN


Hampir semua orang Bedanten asli yang berumur di atas lima puluh tahun pernah mendengar cerita dari leluhurnya, bahwa dulu sebelum ada desa Bedanten ada sebuah kampung yang terletak di atas bukit (lapangan Desa Bedanten), lebih tepatnya di sebelah utara Desa Bedanten sebelah barat sebut saja Danten Karso.
Disana hidup seorang tokoh yang memiliki lima anak laki-laki dengan kehidupan sehari-harinya bertani dan berkebun. Hingga pada suatu hari sang tokoh tersebut merasa perlu memberikan wejangan ( nasehat ) terhadap kelima anak laki-lakinya, agar perjalanan nasib hidup mereka dikemudian hari lebih baik dari kehidupan dirinya sekarang.
Maka pada suatu hari dipanggilnya kelima anak laki-laki tersebut lalu diberi nasehat diantaranya berbunyi “Hai anak- anakku, dengarkan nasehat orang tuamu ini, bagi siapa saja yang senang menjalani hidup dengan membuka ladang perkebunan,maka naiklah kebukit (Indrodelik), yaitu berjalan keutara hingga menuju hutan. Sedang bagi siapa saja yang senang menjalani hidup dengan cara bertani tambak, bertani sawah, dan nelayan, maka berjalanlah menuruni bukit hingga sampai ke pesisir pantai yang letaknya di sebelah selatan kampung ini (Bedanten).”
Maka setelah kelima anak laki-laki tersebut merenungkan apa yang diucapkan bapaknya. Terjadilah perpisahan dengan diawali perginya saudara tertua yang bernama Wagiman. Saudara yang bernama Wagiman ini memilih menaiki bukit, sedang keempat saudara lainnya yang bernama : Wagito, warijan, warsito, dan Sanut, menuruni bukit hingga sampai dipesisir pantai.
Dipesisir itulah para anak muda ini menetap hingga bertahun-tahun, hidup dan mempertahankan diri dengan menanam padi di sawah, bertambak, juga ada yang mencari ikan kelaut bebas.
Mereka membuat perobahan besar terhadap tepi lautanan, disulapnya menjadi perkampungan dengan pola hidup beraneka ragam, yang akhirnya bertahan hingga terbentuk suatu pemukiman baru (Bedanten).
Semakin lama semakin banyak orang yang datang mengikuti jejaknya, hingga beberapa tahun berikut tempat ini yang semula lautan berkembang menjadi desa.
Dengan sebutan nama dari istilah Bedah artinya berubah, Seganten artinya Lautan. Maka desa baru tersebut diberi nama dengan Desa BEDANTEN yang artinya bedah seganten ( lautan yang berubah ).